Terkikisnya Budaya Membaca di Era Milineal

Oleh: Imroatul Qorimah (18)



Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia. Khususnya di bidang IPTEK. Hal tersebut tentunya patut disyukuri. Dengan sentuhan teknologi yang sudah berkembang sangat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia, tetapi terkadang perkembangan teknologi pun membawa dampak positif dan negatif yang disalah gunakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, tidak bermoral, dan juga tidak memikirkan masa depan generasi penerus bangsa. Misalnya adalah smartphone yang termasuk teknologi komunikasi yang sangat di gandrungi di zaman sekarang. Smartphone dengan banyaknya aplikasi di dalamnya merupakan faktor utama alasan masyarakat lebih memilih alat komunikasi ini. Keunggulan pun sangat beragam pula, dan di anggap memberikan kepuasan kepada penggunanya. Namun, terkadang masyarakat kurang bisa memanfatkan teknologi dengan baik, sehingga membawa dampak negatif, khususnya usia remaja. Remaja merupakan generasi muda yg terlena oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat. Mereka terlelap dalam kemanjaan tersebut hingga menyita waktu dan tidak memiliki waktu untuk menyempatkan diri dalam literasi. Guna menanamkan budaya membaca di kalangan milenial.
Sebagai warga Negara Indonesia kita patut menyadari bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dan memprihatinkan di antara Negara kawasan asia. Seperti  kita ketahui membaca merupakan aktivitas yang tidak asing.  Namun, masih banyak generasi muda menganggap membaca adalah suatu aktivitas yang biasa dan tidak begitu penting. Dengan adanya anggapan ini banyak sekali generasi muda lebih mengutamakan aktivitas lain daripada membaca. Padahal, dengan membaca dapat menemukan segala informasi dan pengetahuan yang mendunia, sehingga membuat wawasan kita menjadi luas tanpa harus melihatnya secara langsung. Remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka memilih menutup diri dan mementingkan trend yang sedang boming. Generasi muda pun akan mudah dipengaruhi oleh faham dan pemahaman yang negatif karena kurangnya informasi terbaru, sehingga sulit untuk memajukkan diri sendiri maupun lingkungan
Kesadaran dalam minat membaca bisa kita tingkatkan melalui pembudayaan cinta dan suka baca mulai dari dini. Keluarga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak anak. Sejak dini, anak-anak harus dikenalkan dengan buku cerita lucu, buku gambar dan membawanya berkunjung ke pusat buku. Program wajib baca dan literasi bersama juga perlu diagendakan oleh lembaga sekolah. Pihak sekolah juga harus mengontrol penggunaan media elektronik yang kurang efisien.
Dengan cara mengumpulkan HP saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk menarik minat siswa agar mau membaca di perpustakaan. Maka diperlukan kiat-kiat khusus seperti menyediakan ruang yang nyaman untuk membaca, menambah koleksi buku, dan jika perlu memberikan hadiah bagi pengunjung dan pembaca yang paling rajin.
Penggunaan teknologi juga bisa diterapkan di perpustakaan, misalnya menggunakan komputer yang sudah deprogram untuk pencarian judul buku, dan sebagainya. Demikian gambaran singkat realita turunnya budaya membaca generasi milenial. Sungguh bahaya jika mereka dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, diperlakukan kerjasama dari berbagi pihak untuk menggugah minat baca mereka.

Komentar

Postingan Populer

Translate

Total Tayangan Halaman